Setelah 7 tahun vakum, akhirnya Padi Memutuskan Reborn

“Padi Reborn” untuk Melanjutkan Sesuatu yang Tertunda

“Padi Reborn” dengan pasti saya temukan cuitan tersebut di akun twitter Piyu (@piyu_logy), menegaskan bahwa Padi masih ada dan tak ingin menjadi band nostalgia, mereka masih tetap menjaga hasrat berkarya. Mungkin sudah 6 tahun Padi tak merilis karya terbaru mereka sejak terakhir kali merilis sebuah lagu “Tempat Terakhir” di tahun 2011.

Masa Jeda dan Kontemplasi

Sebenarnya Padi mulai vakum sejak 2010, entah perkara apa yang membuat mereka memutuskan vakum, yang pasti sejak saat itu publik mulai akrab melihat Piyu dan Fadli bernyanyi tanpa identitas Padi. Belakangan Fadli bersama Rindra dan Yoyo membentuk band baru bernama Musikimia dimana Ari sebagai managernya.

Album Musikimia, Intersisi.

Sebelum vakum, citra Padi sebagai sebuah grup band sangat terjaga. Jarang sekali ada berita negatif tentang mereka dan karya-karya yang mereka rilis pun sangat jauh dari polemik. Pun begitu dengan citra para personelnya, minim sensasi dan pemberitaan miring, citra positif Padi sangat terjaga.

Citra positif Padi mulai terusik setelah mereka memutuskan untuk vakum. Kasus narkoba yang menimpa Yoyo dan Ari mengingatkan saya akan stigma “anak band” yang tak jauh dari narkoba. Kasus tersebut membuat saya menerka kemungkinan Padi tak akan utuh lagi. Berkaca pada kasus-kasus band lain yang memecat personelnya yang bermasalah, mungkin Yoyo dan Ari tak akan kembali bersama Padi.

Ternyata Padi berbeda, vakumnya Padi memberikan ruang buat para personelnya untuk berkontemplasi. Tak ada pemecatan Yoyo dan Ari, isu bubarpun juga tak pernah terjadi. Selepas permasalahan narkoba dan konflik internal yang mereka hadapi, Padi memutuskan untuk kembali.

Padi Reborn dan Sesuatu yang Tertunda

Saya cukup senang di pengujung 2017 ini, mereka memutuskan untuk “reborn“. Hal tersebut menahbiskan Padi sebagai satu-satunya band generasi “sejuta kopi” yang masih utuh. Mengingat “band sejuta kopi” lainnya sudah berganti formasi, bahkan Peterpan sudah tinggal nama dan Dewa 19 telah mendeklarasikan sebagai band nostalgia.

Di awal 2000an kita cukup jamak mendengar istilah “band sejuta kopi” untuk menggambarkan betapa fenomenalnya lagu-lagu hits dari Padi, Sheila on 7, Dewa 19, Jamrud dan Peterpan. Istilah itu disematkan pada mereka yang karya-karyanya sukses terjual lebih dari satu juta kopi. Padi mendapatkan gelar “band sejuta kopi” tersebut berkat penjualan album “Sesuatu yang Tertunda” yang tembus di atas 1 juta kopi.

Cover album Sesuatu yang Tertunda

Saya berharap semoga “Padi Reborn” tak hanya sekedar konser di 4 kota dan bermain di FTV stasiun tv ternama tapi juga menghasilkan sebuah album baru sebagai penawar dahaga. Saya rindu betapa kompleksnya lagu Padi yang berpadu dengan lirik yang puitis namun bisa sangat komersil, laku dijual.

Kini saat yang tepat untuk Padi meramaikan musik Indonesia, menurut saya kualitas musik Indonesia telah kembali ke era “band sejuta kopi” berjaya dulu. Selera pasar berangsur berubah ke arah positif berkat hadirnya para solois berkualitas seperti Tulus, Raisa, Isyana, dan Kunto Aji. Dan jangan lupakan juga fenomena Payung Teduh beberapa tahun terakhir yang bisa menjadi pemantik kembali bergairahnya industri musik Indonesia. Ini adalah momentum buat Padi untuk melanjutkan SESUATU YANG TERTUNDA.

Sumber gambar :
http://www.rollingstone.co.id  

http://www.musikimia.com

https://dagelan.co/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *