Beberapa waktu lalu setelah menyelesaikan campaign #JuaraAndroid #ComposeCamp, kemudian disusul dengan mengikuti Compose Learning Champion dari Dicoding Indonesia, saya mulai menyusun target untuk segera migrasi salah satu aplikasi menggunakan Jetpack Compose. Saya mulai dari aplikasi yang sederhana yaitu iTask, sebuah todo list app sederhana yang saya buat 2 tahun lalu. Proses migrasi saya bagi menjadi 2 fase :1.
Jetpack Compose adalah modern UI toolkit terbaru dari Google untuk pengembangan aplikasi Android yang lebih cepat dan bersifat deklaratif. Di awal tahun, saya memulai rencana untuk mempelajari Jetpack Compose lebih jauh, tapi ditengah tahun, saya tergoda untuk lebih dulu merawat ingatan dan mempelajari ulang Google Maps SDK. Jadi prioritas belajar Jetpack Compose bergeser. #JuaraAndroid Season
Saya mengenal Figma sudah cukup lama dan kagum pada UI designer yang berhasil membuat prototype / mockup aplikasi menggunakan Figma.Sesekali saya coba meniru tapi karena dulu kurang tekun dan banyak distraksi maka hasilnya tidak terlalu bagus dan cenderung sangat buruk. Saya sendiri dulu sudah terlalu nyaman dengan JustInMind (https://www.justinmind.com) dan Marvel App (https://marvelapp.com) , untuk
Akhir-akhir ini saya cukup akrab dengan database Firestore karena sedang mengerjakan sebuah project akhir pekan non-profit (baca: Gratis) yang setelah saya pelajari cocok menggunakan Firestore karena data yang diinput setiap hari tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu kompleks. Selain itu, saya juga bisa menghemat waktu untuk tidak membuat API dan hemat biaya untuk tidak
Di bawah ini adalah tahapan yang diperlukan untuk membuat Service Account yang digunakan untuk akses ke database Firestore. Berikut tahapannya :1. Buka tautan berikut : https://console.developers.google.com/projectselector/iam-admin/serviceaccounts 2. Pilih project Firebase yang sudah dibuat, kemudian klik “Create Service Account “ 3. Setelah input nama service di bagian pertama “Service account details”, setelah itu tentukan role yang
Awal tahun ini saya diminta untuk melakukan assessment terhadap DevOps dan tools apa yang dapat digunakan. Karena ada kebutuhan untuk On Premise dan mayoritas aplikasi ditempat saya bekerja dibuat dengan framework .Net, akhirnya pilihan jatuh kepada Azure DevOps. Azure DevOps adalah platform yang dibuat oleh Microsoft untuk mendukung CI/CD dan tentu saja kultur DevOps, dari
Prolog Searching adalah sebuah film thriller tentang perjuangan seorang ayah yang mencari anaknya yang hilang. Tokoh ayah di film ini benar-benar memanfaatkan segala teknologi yang umum kita gunakan sehari-hari seperti mesin pencari Google, Google Maps, Internet Banking, Media Sosial, serta Instant Messaging untuk membantunya dalam pencarian. Sepanjang film kita akan disuguhkan cerita dari layar laptop
Ada sebuah pribahasa “Banyak jalan menuju Roma” namun bagi Kevin-Prince Boateng ada sebuah jalan panjang menuju Barcelona. Barcelona adalah salah satu klub terbaik di dunia saat ini. Sedekade terakhir mereka sukses meraih segalanya, mulai dari juara La Liga Spanyol hingga juara Piala Dunia Antarklub FIFA. Prestasi dan gaya permainan Barcelona tentu menjadi daya tarik bagi
Prolog Tema spionase di layar lebar bukanlah barang yang langka, sangat mudah kita temui film-film bertema aksi mata-mata tersebut. Biasanya film spionase selalu menyuguhkan berbagai peralatan canggih serta aksi-aksi ekstrem yang kadang diluar nalar. Raazi adalah sebuah film bertema spionase berlatar belakang konflik antara India dan Pakistan. Konflik 2 negara tersebut cukup sering diangkat ke
Prolog Salah satu momen yang paling menjengkelkan adalah mati listrik. Ketiadaan listrik membuat kita seperti kehilangan arah, hanya bisa diam karena segala akses hiburan dan informasi tak bisa berjalan tanpa listrik. Jika momen mati listrik yang dialami hanya dalam sejam atau dua jam mungkin tidak terlalu mengganggu, karena layar smartphone masih mampu mengakomodasi kebutuhan kita.